Friday, July 11, 2008

Amsterdam & sekitarnya

Liburan summer telah tibaa.... Cuaca panas & cerah summer memang paling enak buat jalan - jalan. Seperti yang telah direncanakan, summer ini kita pengen jalan - jalan ke Belanda. Tanggal 7 Juli malam kita berangkat ke Amsterdam dengan pesawat dengan pertimbanagn karena jarak tempuh yang jauh antara Vienna - Amsterdam cukup melelahkan apabila dijangkau dengan kendaraan darat. Sampai di bandara Schiphol sudah tengah malam dan kita langsung menuju ke hotel untuk istirahat.

Pagi - pagi setelah breakfast kita mulai mencari - cari informasi tour Amsterdam & sekitarnya. Untungnya tempat kita menginap di Crown Plaza Hotel letaknya tepat di pusat kota Amsterdam yang juga dekat dengan pusat - pusat informasi turisme, pertokoan serta central station. Yang tidak menguntungkan, ternyata sepanjang kita disana hujan turun terus menerus. Jadilah kita jalan - jalan berteman selalu dengan jaket dan payung ....

Hari ini kita memilih paket tour ke Zaanse Schans & sekitarnya. Perjalanan dimulai ketika hari sudah mulai siang karena kita menunggu cuaca cukup bersahabat untuk melakukan aktifitas. Obyek yang pertama kita kunjungi adalah Zaanse Schans atau lebih dikenal dengan "Windmil Village" yaitu sebuah desa dengan banyak kincir angin yang menarik. Daya tarik utama desa ini terletak pada kehidupan komunitas masyarakatnya yang mencerminkan kehidupan masyarakat tradisional Belanda yang sesungguhnya. Hal tersebut bisa dilihat dari kebiasaan mereka yang masih menggunakan kincir angin secara tradisional sebagai sumber energi dan keahlian membuat sepatu kayu yang merupakan sepatu tradisional masyarakat Belanda yang sampai sekarang masih terlihat banyak digunakan tertutama di kawasan pedesaan.

Perjalanan selanjutnya adalah ke Edam yang terletak tidak begitu jauh dari Zaanse Schans. Membaca namanya pasti akan teringat dengan keju Edam. Tepat sekali, karena disini terdapat beberapa perusahaan pembuat keju yang terkenal dan sebagian besar masih membuat keju dengan proses tradisional. Rasa keju yang dihasilkan di Edam ini sangat enak dan tidak terlalu berat sehingga tidak meninggalkan kesan eneg sehabis memakannya berbeda dengan keju - keju yang lain. Papa yang terkesan dengan rasanya segera meminta membeli beberapa rasa keju sekaligus karena jenis keju ini tidak pernah kita jumpai di Vienna. Dari Edam kita diajak ke Volendam sebuah kota nelayan yang menjadi obyek turisme yang sangat menarik karenna tertata dengan rapi dan bersih. Sebagai bukti nyata telah berkunjung ke Belanda sebagian besar turis berfoto dengan kostum tradisional masyarakat nelayan Belanda yang diambil di beberapa studio foto di Volendam ini. Perjalanan dilanjutkan dengan Boat ke Marken yaitu sebuah komunitas nelayan yang dahulu terisolasi karena letaknya disebuah pulau diseberang Volendam. Kita diajak berjalan menyusuri sepanjang desa yang asri dengan ciri khas rumah - rumah masyarakatnya yang berwarna hijau dan hitam.




Di hari kedua cuaca lebih cerah sehingga kita memutuskan untuk ikut Amsterdam city tour dengan boat atau lebih dikenal dengan paket "Canal Cruise". Kita menyelusuri sepanjang panorama kanal kota Amsterdam selama kurang lebih 1 jam. Pilihan sesudahnya adalah paket tour ke Delft, Den Haag dan Madurodam. Delft yang dikenal sebagai kota pelajarnya Belanda adalah tujuan pertama tour ini. Kita diajak mengunjungi pabrik "Delft Blue Pottery" sebuah tempat produksi keramik dan dekorasi khas Belanda yang sangat indah. Disini diperlihatkan pembuatan porselen keramik serta mengunjungi workshopnya yang membuat mama terkesima dengan keindahan dan kemewahan kerajianan asli Delft ini.

Selanjutnya ditengah rintik hujan kita diajak melakukan city tour di Den Haag atau "The Hague" sebagai kota pusat kerajaan dan sentral parlemen Belanda. Melihat pemandangan dan suasana kotanya mengingatkan kita dengan kota Bogor di tanah air. Bisa jadi karena dulu Indonesia adalah jajahan Belanda, so dibuatlah Bogor menjadi kota yang mirip dengan Den Haag untuk tetap mengingatkan para penjajah dengan negara asalnya. Akhirnya highlight paket tour ini adalah ke Madurodam yaitu sebuah tempat yang menyimpan model miniatur negri Belanda yang sangat menarik dan menyenangkan. Miniatur tempat - tempat terkenal seperti bandara Schipol lengkap dengan pesawatnya, Rumah - rumah sepanjang kanal di Amsterdam lengkap dengan boatnya yang berkeliling, kincir angin yang terus berputar, pusat transportasi dengan bus dan kereta api yang interaktif sangat menarik minat Hanif & Shakila. Mereka berteriak kegirangan berlari - lari melihat mobil - mobilan dan kereta api berjalan dan miniatur yang lain tanpa memeperdulikan hujan yang turun. Akibatnya mama harus berlari - lari kesana kemari mengikuti sambil memayungi mereka. Sepertinya Hanif kurang puas menikmati Madurodam dengan waktu yang hanya sebentar dan meminta Papa mama untuk berjanji suatu saat berkunjung lagi lebih lama.


Hari terakhir kembali hujan mengguyur Amsterdam. Pagi - pagi mama sudah bertekad bulat mengunjungi "China Town" untuk mencari makanan dan bumbu - bumbu Asia yang gosipnya murah dan banyak disini. Ternyata sebagian besar barangnya sama dengan Asia shop di Vienna pada umumnya. Akhirnya mama hanya memborong tempe yang rasanya enak dan sangat mirip dengan tempe Indonesia. Siangnya kita berjalan - jalan mengunjungi Mall - mall disekitar centrum sambil menghabiskan waktu menunggu jam terbang kembali ke Vienna.




Walaupun hanya sebentar dan ditemani hujan, ternyata Belanda meninggalkan kesan yang indah buat kita. Lain kali, semoga ada waktu untuk kembali....

1 comment:

aku said...

wah ... ikutan hanif dan syakila deh, senang di modurodam, bisa betah di sana tuh...

menarik, kota yang masih pake kincir angin juga,
jadi, edam pada keju itu nama kota asalnya ya,
pengan kesana jadinya :)