Monday, July 28, 2008

Lido di Jesolo, Venice, Murano

23 Juli 2008

Liburan summer anak - anak yang sangat panjang (akhir June - awal Sept) membuat Mama & Papa harus memutar otak mencari tempat liburan yang menyenangkan buat anak - anak. Akhirnya setelah Amsterdam & sekitarnya kemarin, kita memutuskan mengunjungi Venice (bahasa Itali-nya: Venezia). Lumayan juga perjalanan Vienna - Venice yang memakan waktu sekitar 7 jam perjalanan darat dengan cuaca summer yang panas terik. Perjalanan diselingi dengan berhenti di beberapa Rastation atau tempat peristirahatan disepanjang jalan untuk mencegah papa "sang driver" mengantuk selama bertugas.

Sekitar 100 km sebelum sampai tujuan, terjadi kemacetan yang lumayan panjang. Sepertinya ada kecelakaan yang membuat antrian mobil sampai puluhan kilometer. Melihat kemacetan itu, jadi ingat kalau macet di jalur Cikampek kalau musim mudik lebaran. Ternyata macet memang ada dimana - mana....

Pukul 3 sore kita sampai di kawasan Lido Jesolo, sebuah kawasan di tepi pantai yang kita pilih sebagai homebase dalam perjalanan ini. Kita menginap di Residence I'll Teatro, sebuah penginapan yang bentuknya mirip apartemen dan letaknya hanya 100 m dari pantai. Lumayan juga fasilitas yang tersedia di residence ini, seperti pantry yang membuat kita tidak perlu repot - repot lagi mencari makanan serta ruangannya yang agak luas membuat anak - anak bebas bermain.


Setelah selesai makan, anak - anak sudah tidak sabar lagi untuk melihat pantai. Maklum, di Vienna mereka hampir tidak pernah mengenal pantai. Beberapa menit pertama mereka masih tahan hanya dengan bermain - main di pasir, namun selanjutnya melihat air dan ombak serta anak - anak disekitarnya yang bebas bermain air membuat mereka tak tahan untuk terjun juga.



Setelah langit mulai gelap, baru anak - anak mau diajak beranjak meninggalkan pantai. Setelah mandi, bersih - bersih dan makan malam, anak - anak baru merasakan capeknya perjalanan & bermain. Mereka langsung terlelap dengan nyenyaknya. Padahal persis diluar hotel adalah kawasan pedestrian yang penuh dengan orang - orang menikmati malam sambil jalan - jalan atau sekedar ngopi di cafe dengan live music. Suasana malam semakin semarak karena toko - toko, restoran, cafe semua buka sampai menjelang pagi. Suasana ini mengingatkan kita dengan suasana malam di Pulau Bali....


24 Juli 2008

Pagi pagi setelah mama siapin sarapan, kita langsung berangkat dari hotel menuju dermaga Punta Sabbioni, yang berjarak sekitar 20 km dari Lido Jesolo. Disini kita parkir mobil hanya dengan 5 euro sehari untuk meneruskan perjalanan ke Venice. Dari Dermaga Punta Sabioni kita naik boat selama -/+ 30 menit ke dermaga S. Zakaria (Piazza S. Marco) di Venice.

Di S. Zakaria (Piazza S. Marco) selanjutnya kita membeli tiket 12 jam untuk mengelilingi Venice & sekitarnya.



Perjalanan kita terakhir hari ini adalah menuju Pulau Murano, sebuah kawasan di sekitar Venice yang menghasilkan kerajinan dari glass yang sangat menarik. Kita datang sudah agak sore sekitar jam 5, jadi banyak toko - toko yang sudah tutup. Akhirnya kita putuskan besok pagi kembali lagi kesini.



25 Juli 2008

Rute ke Pulau Murano kita ulangi lagi. Pagi - pagi dari Punta Sabioni kita menyeberang ke S. Zakaria - P. Murano. Papa sangat penasaran dengan proses pembuatan kerajinan dari glass ini dan ingin menyaksikannya langsung. Namun karena hari ini Jumat ternyata beberapa toko sudah menyelesaikan proses produksinya. Untungnya ada sebuah toko kecil yang memperagakan pembuatan perhiasan dari glass secara langsung jadi paling tidak rasa penasaran Papa terobati sudah.



Sorenya setiba di Lido di Jesolo, tujuan anak - anak adalah pantai. Seakan tidak ada puasnya mereka bermain di pantai sampai wajah adik dan kakak kemerah - merahan terpanggang panas matahari. Malam harinya kita sempatkan untuk menikmati kawasan wisata pedestrian yang penuh dengan hingar bingar live music, permainan marching band disepanjang jalan sampai nggak sadar kalau waktu telah menunjukkan pukul 2 pagi. Padahal besok kita harus siap - siap check out untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya.

26 Juli 2008

Pagi pagi berkemas - kemas karena jam 11:00 kita harus check-out menuju Salzburg, Sepanjang arus berlawanan (yang menuju Jesolo) terjadi kemacetan yang sangat panjang. Menurut info, Jesolo selalu penuh sesak selama summer, apalagi pas weekend seperti hari ini. Selamat tinggal Lido Jesolo..

Perjalanan Lido Jesolo - Salzburg memakan waktu yang agak lama karena lalu lintas yang lumayan padat. Sampai di Salzburg sudah jam 18.00 segera kita check in di Crown Hotel dan selanjutnya jalan - jalan sebentar menikmati sore disekitar Mirabell Platz.


27 Juli 2008

Setelah check out dari hotel kita memasuki taman Mirabell yang dulu belum sempat kita kunjungi ketika pertama kali liburan di Salzburg. Setelah puas menikmati tamannya yang indah & rapi kita langsung meneruskan perjalanan pulang kembali ke Vienna. Tepat pukul 6 sore kita sampai di Vienna..sebuah perjalanan panjang namun sangat menarik dan menyenangkan....

HUT Shakila di sekolah

Bulan ini adalah bulan kelahiran adik Shakila. Tepatnya di tanggal 31 Juli ini adik merayakan ulang tahunnya yang ke 4. Sepertinya baru kemarin mama merasakan proses melahirkan Shakila yang memakan waktu 2 hari 2 malam, dan sekarang sudah menjadi gadis kecil yang lincah, lucu & cerewet. Jauh - jauh hari Shakila sudah memesan tart Princess sang idolanya sebagai kue ulang tahun.

Karena sekolah akan berakhir di Jumat tgl 25 June, maka terpaksa ulang tahun Shakila dimajukan sebelumnya. Akhirnya tgl 22 June dipilih sebagai perayaan ulang tahun adik di sekolah mengingat esoknya kita akan memulai perjalanan liburan kita. Pas mama datang ke sekolah, Shakila terlihat sangat excited melihat tart impiannya menjadi kenyataan....Shakila mendapat hadiah buku yang berisi fofo - foto adik dari bayi serta foto aktifitasnya di sekolah yang disertai dengan ilustrasi yang menarik dari teman2 dan guru2nya. Adik sangat terkesan dengan perayaan ulang tahunnya kali ini...berulang kali dirumah dia meminta diputarkan kembali rekaman ulang tahunnya dan hadiah buku bergambar princess dari sekolah senantiasa menemani tidur malamnya. Selamat ulang tahun ya dek... Semoga menjadi anak sholehah...yang pintar, murah rizki, berguna, berbakti dan sayang selalu sama mama, papa & kakak...


Friday, July 11, 2008

Amsterdam & sekitarnya

Liburan summer telah tibaa.... Cuaca panas & cerah summer memang paling enak buat jalan - jalan. Seperti yang telah direncanakan, summer ini kita pengen jalan - jalan ke Belanda. Tanggal 7 Juli malam kita berangkat ke Amsterdam dengan pesawat dengan pertimbanagn karena jarak tempuh yang jauh antara Vienna - Amsterdam cukup melelahkan apabila dijangkau dengan kendaraan darat. Sampai di bandara Schiphol sudah tengah malam dan kita langsung menuju ke hotel untuk istirahat.

Pagi - pagi setelah breakfast kita mulai mencari - cari informasi tour Amsterdam & sekitarnya. Untungnya tempat kita menginap di Crown Plaza Hotel letaknya tepat di pusat kota Amsterdam yang juga dekat dengan pusat - pusat informasi turisme, pertokoan serta central station. Yang tidak menguntungkan, ternyata sepanjang kita disana hujan turun terus menerus. Jadilah kita jalan - jalan berteman selalu dengan jaket dan payung ....

Hari ini kita memilih paket tour ke Zaanse Schans & sekitarnya. Perjalanan dimulai ketika hari sudah mulai siang karena kita menunggu cuaca cukup bersahabat untuk melakukan aktifitas. Obyek yang pertama kita kunjungi adalah Zaanse Schans atau lebih dikenal dengan "Windmil Village" yaitu sebuah desa dengan banyak kincir angin yang menarik. Daya tarik utama desa ini terletak pada kehidupan komunitas masyarakatnya yang mencerminkan kehidupan masyarakat tradisional Belanda yang sesungguhnya. Hal tersebut bisa dilihat dari kebiasaan mereka yang masih menggunakan kincir angin secara tradisional sebagai sumber energi dan keahlian membuat sepatu kayu yang merupakan sepatu tradisional masyarakat Belanda yang sampai sekarang masih terlihat banyak digunakan tertutama di kawasan pedesaan.

Perjalanan selanjutnya adalah ke Edam yang terletak tidak begitu jauh dari Zaanse Schans. Membaca namanya pasti akan teringat dengan keju Edam. Tepat sekali, karena disini terdapat beberapa perusahaan pembuat keju yang terkenal dan sebagian besar masih membuat keju dengan proses tradisional. Rasa keju yang dihasilkan di Edam ini sangat enak dan tidak terlalu berat sehingga tidak meninggalkan kesan eneg sehabis memakannya berbeda dengan keju - keju yang lain. Papa yang terkesan dengan rasanya segera meminta membeli beberapa rasa keju sekaligus karena jenis keju ini tidak pernah kita jumpai di Vienna. Dari Edam kita diajak ke Volendam sebuah kota nelayan yang menjadi obyek turisme yang sangat menarik karenna tertata dengan rapi dan bersih. Sebagai bukti nyata telah berkunjung ke Belanda sebagian besar turis berfoto dengan kostum tradisional masyarakat nelayan Belanda yang diambil di beberapa studio foto di Volendam ini. Perjalanan dilanjutkan dengan Boat ke Marken yaitu sebuah komunitas nelayan yang dahulu terisolasi karena letaknya disebuah pulau diseberang Volendam. Kita diajak berjalan menyusuri sepanjang desa yang asri dengan ciri khas rumah - rumah masyarakatnya yang berwarna hijau dan hitam.




Di hari kedua cuaca lebih cerah sehingga kita memutuskan untuk ikut Amsterdam city tour dengan boat atau lebih dikenal dengan paket "Canal Cruise". Kita menyelusuri sepanjang panorama kanal kota Amsterdam selama kurang lebih 1 jam. Pilihan sesudahnya adalah paket tour ke Delft, Den Haag dan Madurodam. Delft yang dikenal sebagai kota pelajarnya Belanda adalah tujuan pertama tour ini. Kita diajak mengunjungi pabrik "Delft Blue Pottery" sebuah tempat produksi keramik dan dekorasi khas Belanda yang sangat indah. Disini diperlihatkan pembuatan porselen keramik serta mengunjungi workshopnya yang membuat mama terkesima dengan keindahan dan kemewahan kerajianan asli Delft ini.

Selanjutnya ditengah rintik hujan kita diajak melakukan city tour di Den Haag atau "The Hague" sebagai kota pusat kerajaan dan sentral parlemen Belanda. Melihat pemandangan dan suasana kotanya mengingatkan kita dengan kota Bogor di tanah air. Bisa jadi karena dulu Indonesia adalah jajahan Belanda, so dibuatlah Bogor menjadi kota yang mirip dengan Den Haag untuk tetap mengingatkan para penjajah dengan negara asalnya. Akhirnya highlight paket tour ini adalah ke Madurodam yaitu sebuah tempat yang menyimpan model miniatur negri Belanda yang sangat menarik dan menyenangkan. Miniatur tempat - tempat terkenal seperti bandara Schipol lengkap dengan pesawatnya, Rumah - rumah sepanjang kanal di Amsterdam lengkap dengan boatnya yang berkeliling, kincir angin yang terus berputar, pusat transportasi dengan bus dan kereta api yang interaktif sangat menarik minat Hanif & Shakila. Mereka berteriak kegirangan berlari - lari melihat mobil - mobilan dan kereta api berjalan dan miniatur yang lain tanpa memeperdulikan hujan yang turun. Akibatnya mama harus berlari - lari kesana kemari mengikuti sambil memayungi mereka. Sepertinya Hanif kurang puas menikmati Madurodam dengan waktu yang hanya sebentar dan meminta Papa mama untuk berjanji suatu saat berkunjung lagi lebih lama.


Hari terakhir kembali hujan mengguyur Amsterdam. Pagi - pagi mama sudah bertekad bulat mengunjungi "China Town" untuk mencari makanan dan bumbu - bumbu Asia yang gosipnya murah dan banyak disini. Ternyata sebagian besar barangnya sama dengan Asia shop di Vienna pada umumnya. Akhirnya mama hanya memborong tempe yang rasanya enak dan sangat mirip dengan tempe Indonesia. Siangnya kita berjalan - jalan mengunjungi Mall - mall disekitar centrum sambil menghabiskan waktu menunggu jam terbang kembali ke Vienna.




Walaupun hanya sebentar dan ditemani hujan, ternyata Belanda meninggalkan kesan yang indah buat kita. Lain kali, semoga ada waktu untuk kembali....