Friday, July 21, 2006

Leaving for Vienna

Assalamualaikum wr. wb.
31 Mei 2006 jam 18.00 Wib di Bandara Soekarno - Hatta. Say goodbye untuk semua yang sudah nganterin kita (3 mobil konvoi euy..). Ada nenek papa, nenek mama, eyang, datuk, nenek, eyang ibu, oma day & tante2 semua...( mirip iklan kijang dech..). Setelah acara peluk cium & sedikit binar air mata, kita pamit untuk mulai boarding. Bye jakarta..bye all fam..we love all of you...we'll miss you...

Tinggallah kita berempat ( Papa, mama, kakak hanif & adik shakila ) di pesawat. Kita terbang dengan Malaysian Airlines tujuan Jakarta - Vienna via KL. Ternyata penerbangan ini merupakan penerbangan yang terakhir dengan tujuan ke Vienna karena untuk selanjutnya mereka tidak lagi membuka jalur ini. Padahal jika dibandingkan dengan maskapai penerbangan yang lain, rute Malaysian Airlines merupakan "the most direct flight", transitnya cuma 2 jam di KL abis itu langsung Vienna tanpa transit transit lagi. Pas transit di KL, kita sempat beli maenan di duty free, buat hanif sama shakila di pesawat (takutnya kalau bengong jadi rewel).

Alhamdulillah Hanif & Shakila adem - adem saja di pesawat, sebelumnya sempat dikhawatirkan bakalan kurang enjoy, rewel dan seabrek kemungkinan lain karena ini merupakan penerbangan mereka yang terpanjang dari yang pernah mereka alami. Mereka berdua menikmatinya dengan makan, nonton film, main dan tidur, baru bangun 1 jam sebelum landing di Vienna.

Banyak yang menyayangkan ditutupnya jalur Malaysia Airline (MAS) rute KL - Vienna, termasuk penumpang yang duduk dekat kami, seorang warga Austria yang kerja di Penang, dia rutin menggunakan MAS dan menganggap yang paling baik dibanding airline lainya, kolega indonesia yang di Vienna pun kelihatannya merasa kehilangan juga, karena MAS dianggap langganan kalau pulang ke Jakarta, dari ruang cockpit, pilot sempat memberikan semacam "farewell speech" dan berharap rute tersebut akan dibuka lagi pada masa yang akan datang, padahal penumpangnya penuh lho, ternyata penuhnya penumpang nggak jaminan buat keuntungan airline kali.. mungkin ada masalah manajemen.
Vienna International Airport, Schwechat menunjukkan pukul 06.00 pagi saat kita mendarat. Mulailah tercium aroma Vienna yang sesungguhnya. Saat keluar dari bandara menuju ke mini bus (kita pesen mini bus berhubung luggagenya bejibun 10 koper., nggak muat kalau naek taxi sedan.), ternyata weeerrrrrr...anginnya dingin sekali. Bibir Hanif sampai pucat kebiru - biruan, sementara Shakila masih adem ayem aja tuh....cuma teriak - teriak..ingin, ingin...( dingin maksudnya..) Memang saat ini adalah masa peralihan dari musim winter yang panjang kemarin dan mulai memasuki summer. Willkommen Wien...1 June 2006... Wassalamualaikum wr. wb

1 comment:

Anonymous said...

Waaa.. kalo yang ini Om Aci Ganteng (menurut Hanif ma Shakila) ma Tante Indah nda bisa ikutan "say goobye". Soalnya kena macet di Tol, jadi begitu dapat kabar dari rombongan sirkus, kalo Hanief ma Sha udah boarding, langsung muter lagi balik Jakarta deh.. hiks.. anyway.. syukur deh kalo akhirnya selamat mendarat di negri nun jauh di sana. Di tunggu lagi kiriman cinderamata-nya yaa.. kaos yang kemaren kekecilaan.. nda mau tau pokoknya ganti..